Hadirnya Fakultas Kedokteran Uniba
MIMBAR UNIBA – DEKAN Fakultas Kedokteran Universitas Balikpapan, dr. Muhammad Sadik Sahil, M.Kes mengatakan kebutuhan tenaga profesi dokter dan sarjana kesehatan di Indonesia termasuk di wilayah Kalimantanan Timur, rasionya masih lebar, 1: 1.000.
Karena itu ia menegaskan rasa optimis tinggi dengan hadirnya Fakultas Kedokteran Uniba. Selain kebutuhan tenaga prefesi dokter yang masih terbuka lebar di Kaltim, perguruan tinggi yang membuka fakultas dan prodi kedokteran juga masih sedikit.
“Setahu saya, baru ada tiga perguruan tinggi. Yakni, Universitas Mularwarman (Unmul), Universitas Muhamamadiyah Kalimatan Timur (UMKT) dan Universitas Balikpapan (Uniba),”ujarnya.
Kekurangan tenaga dokter dan medis, khususnya di daerah pelosok dan perbatasan, bukan saja jawaban FK Uniba atas solusi ideal kebutuhan itu. Tapi FK Uniba yang dibuka dengan orientasi lebih berbeda dibandingkan kampus lain di Kaltim, menawarkan pilihan berbeda untuk lulusannya, untuk bekerja di berbagai sektor. Seperti di sektor industri, tambang batubara, perkebunan sawit, minyak dan gas (migas), hingga peluang bergabung di kawasan ibu kota Nusantara (IKN). Ini, belum termasuk dalam program pengabdian masyarakat, baik itu di pemerintah maupun swasta.
“Lapangan kerja dokter itu banyak. Selama masih ada manusia, selalu diperlukan hadirnya tenaga dokter,” kata dekan kelahiran Pare-pare, 8 April 1967 ini.
Apalagi di FK Uniba, nantinya disiapkan kurikulum kesehatan kerja, Dimana lulusan nantinya akan banyak terserap di berbagai sektor industri di Kaltim.
Saat ini kata M.Sadik yang juga direktur Rumah Sakit Siaga Al-Munawarrah Samarinda ini, FK Uniba sementara hanya membuka dua program studi (prodi). Yakni, Prodi Sarjana Kedokteran dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter. “Dari dua prodi ini, kami targetkan ke depan, FK Uniba akan menjadi fakultas unggulan dan terbaik. Ini akan membuat Uniba menjadi kampus kebanggaan masyarakat Kaltim, utamanya Balikpapan,” ujar dia.
Selain memiliki kampus dan infrastruktur pendukung yang sangat baik, kerjasama FK Uniba dengan Rumah Sakit Abdul Moies Samarinda, dinilainya juga sangat krusial. Sebab, Rumah Sakit Abdul Moies yang dijadikan sebagai rumah sakit Pendidikan untuk kemitraan FK Uniba ini, juga memiliki fasilitas terbaik yang tidak perlu diragukan lagi.
Sebanyak 26 tenaga dosen berkualitas sudah disiapkan untuk mengajar calon mahasiswa fakultas kedokteran Uniba. 10 orang dosen, kini tengah mengikuti studi lanjutan Magister Biomedik di Universitas Hasanuddin Makassar. “Kami menyiapkan renaga dosen professional sesuai bidang keahliannya. Sehingga, mahasiswa yang menempuh studi di FK Uniba nanti, dijamin kualitas keilmuannya, karena diberikan langsung tenaga dosen terbaik yang ada di FK Uniba,” ucap dia.
Sebelum bergabung dan menjadi dekan FK Uniba, M.Sadik Sahil perah menjadi tenaga pengajar di Akademi Keperawatan Samarinda, Rumah Sakit Islam Samarinda dan Rumah Sakit Siaga Al-Munawarrah Samarinda.
Saat ini, Uniba tengah membentuk organisasi Fakultas Kedokteran Uniba. Sebagai dekan, dipercayakan kepada dr. Sadiq, M.Kes. Wakil Dekan I dr Ferdinand dan Wakil Dekan II Dr Andi Surayya Mappangile. Sementara Ketua Program Studi (Prodi) S-1 dijabat dr Kamil Sp,M dan Ketua Prodi Profesi dr Aristyan Sp.THT.(*/rud)
BENTUK TIM KHUSUS
Rendi mengatakan, setelah mengantongi izin operasional FK Uniba, pihaknya langsung membentuk tim khusus, yang bekerja secara mandiri. Tim ini bertugas, antaralain melakukan semua proses pendaftaran calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Uniba. Tim juga melakukan proses seleksi bagi calon mahasiswa baru, yang berbeda dengan calon mahasiswa baru lainnya di sejumlah prodi dan fakultas yang sudah ada di Uniba.
“Calon mahasiswa baru FK Uniba wajib mengikuti sejumlah test yang disyaratkan tim atau panitia. Seperti test Kesehatan, test bebeas narkoba yang diterbitkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan atau kota lainnya,” tegas Rendi.
Calon mahasiswa FK Uniba, juga wajib mengikuti test psikologi dan persyaratan lainnya. Seperti syarat kemampuan akademik yang mengacu nilai raport, dari kelas X, XI dan XII. Termasuk, nilai akhir ujianya. “Syaratnya memang cukup ketat. Apalagi, sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, maka FK Uniba di tahap awal tahun ini hanya diperbolehkan menerima 50 orang mahasiswa baru,” ujar dia.
Karena itu, Rendi menjamin, proses penerimaan dan seleksi calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Uniba, akan berlangsung secara fair dan obyektif. “Kami akan mengawasi langsung semua prosesnya. Sehingga, siapapun calon mahasiswa baru FK Uniba yang diterima sesuai kuota 50 orang, adalah yang terbaik dan lulus seleksi,” tuturnya.
Keberhasilan menetapkan standar pendidikan bagi semua calon mahasiswa baru di semua fakultas lainnya yang ada di Uniba, selama ini telah terbukti membuat kampus oranye Uniba diakui banyak kalangan. “Predikat sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Kalimantan, adalah bukti kesungguhan kami menjaga standar dan kualitas pendidikan terbaik untuk mahasiswa di semua fakultas dan prodi yang ada. Itu juga tidak didapat dengan mudah, tapi melalui proses peningkatan kualitas di semua jajaran sivitas kampus, termasuk pembangunan fasilitas dan infrastruktur kampus yang terus berjalan hingga kini,” ujarnya.(*/rud)
menegaskan, tekad pihaknya membuka Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Kampus Oranye makin kuat.